Jumaat, 18 Januari 2013

Labur Lebur Libur

Ahad 

18/6/06

2013

Mengenang budi menjalin kesepakatan diri,
Kesepakatan diri lambang ketinggian jiwa yang murni,
Ketinggian jiwa olahan dari rasa di sanubari,
Nurani di jelma oleh dasar jujur kerana budi.

Lafaz juga makna pemancar yang menterjemahkan prestasi,
Kekendirian berbentalakan akar umbinya akidah,
" Sesungguhnya kamu berada di dalam Penglihatan Kami,
Bersabarlah kamu dalam menanti ketetapan Allah. "

Antara pertama dan ke tiga suka pada tempat ke dua,
Mana nak digenggam antara harta dan dunia akhirat sahaja atau berada antara ke duanya,
Luruskanlah jalan bagiku Ya Allah agar cerdas akal fikir jiwa dan raga,
Menimbang dengan adil menawar dengan kasih sayangMu yang penuh redha.

Di tangan sendiri milik segala kehendak,
Cita-cita impian hasrat jelmaan dari niat,
Tanggungjawab bukankah amanah untuk menyantuni apa yang telah terledak,
Usah terlupa bukankah Umar pernah di igau rasa bersalah yang panas menghangat.

Kanan dan kiri amalan akan dihitung,
Banyak atau kurang sendiri yang timbunkan,
" Bacalah olehmu kitab ( suratan amal) cukuplah engkau sendiri pada hari itu menjadi penghitung,
Terhadap dirimu (terhadap apa yang telah engkau lakukan). "

Gabungan dunia dan akhirat menjalin kebendaan juga kerohanian,
Mendasar pada akhlak jujur amanah dan menunaikan janji,
Amat indah bila setiap yang dilakar bermutukan nilaian,
Mana yang memenuhi syariat dipergunakan membina ekonomi.

Melabur bukan bermaksud melebur,
Melebur bukan pula niat mahu melibur,
Apakah benar hati telah terhibur,
Yang pasti jasad yang akan diiring ke kubur.


Tiada ulasan:

Catat Ulasan