Rabu, 13 Jun 2012

Yang Indah itu Apabila Kita Insaf

 

Rabu
7/6/06

                    Indah budi kerana bahasa indah bahasa kerana jiwa.


Jiwa lahir dari fitrah yang terbebas dari sifat 'ananiah' tidak terbelenggu oleh runtunan jiwa yang resah.


Insan tetap bukan malaikat yang bila dikembalikan kepada Allah , Allah dengan sifat RahmatNya akan mengasihi dan menyayangi.



Malam tadi saya ada membaca bicara hikmah Saidina Ali bin Abu Thalib.



" Usahlah termasuk di dalam golongan mereka yang apabila berkata mereka berkata dengan perkataan orang 'zahid' namun berbuat dengan pekerjaan serakah."


" Usahlah termasuk di dalam golongan yang suka kepada orang soleh namun tidak mengerjakan pekerjaan orang soleh."


" Ketika sihat 'ujub' pada diri sendiri bila diuji cepat patah hati."


" Bila menderita pada bencana berdoa dengan rasa terpaksa."


" Bila mendapat kurnia berpaling dengan menyombong diri menyanggah kata."


" Diri akur pada prasangka bukan pada keyakinan."


" Banyak menguyah petuah namun tidak menjadikannya sebagai petuah."


" Kata-kata di jadikan dalil namun tidak pada perbuatan."


" Membesar-besarkan dosa orang lain namun meremehkan dosa sendiri."


" Membangga-banggakan ketaatan sendiri namun tidak menilai ketaatan orang lain."


" Mudah mengata namun diri sendiri berpura-pura."


" Senang dengan kehidupan orang berada kurang pula gemar berzikir bersama orang fakir."


" Amat mudah membenarkan diri sendiri dan mudah menyalahkan orang lain."


" Kerap melanggar dan menuntut kebenaran namun diri sendiri jarang menepati."


" Takut dan gentar sesama makhluk tidak kerana Rabbnya namun tidak takut dan gentar Rabbnya demi makhlukNya."


Saya insaf kekerdilan dan kelemahan diri.
Airmata adalah teman yang paling setia.



 

1 ulasan:

  1. Pesanan dan wasiat iman bagi muslim tidak sepenuhnya perlu dibantu oleh irama muzik. Iklan yang dipaparkan bagi mengiklankan MP3 dan sebagainya tidak tepat mengiringi paparan blog ini.

    BalasPadam